GELORANEWS -Konten siaran langsung TikTok nenek-nenek mandi lumpur tengah menjadi perbincangan hangat publik. Keberadaan konten tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Tak sedikit yang menyebut konten mandi lumpur ini untuk mengemis dengan cara online. Bahkan Menteri Sosial Risma Triharini sampai menyoroti konten itu.
Siapa sangka jika konten siaran langsung mandi lumpur tersebut rupanya menghasilkan pendapatan yang besar. Benarkah jika pendapatan dari bikin konten ini dalam 3 hari setara upah minimum provinsi Nusa Tenggara Barat (UMP NTB)?
Diketahui jika orang yang menjadi dalang konten nenek-nenek mandi lumpur itu bernama Sultan Akhyar. Ia diundang untuk tampil di acara televisi Pagi-pagi Ambyar untuk buka suara terkait konten buatannya tersebut.
Akhyar menepis tudingan kalau dirinya membuat konten mengemis. Menurutnya, konten tersebut adalah sebuah challenge alias tantangan.
"Untuk mengemis sih, bukan pengemis sih, menurut saya. Kenapa saya bilang seperti? Karena kita punya challenge, satu mawar (berarti) satu kali guyur," kata Sultan dikutip Yoursay.id dari kanal YouTube Trans TV Official, Sabtu (21/01/2023).
Mawar yang dimaksudnya yaitu gift atau saweran dari penonton siaran langsung TikToknya. Nilai satu gift mawar sebesar USD 0,01 atau sekitar Rp150.
Durasi siaran langsung mandi lumpur dilakukan selama satu sampai dua jam. Ia membeberkan banyak yang mengantre untuk diguyur.
Khusus lansia seperti nenek Raimin salah satu talent mandi lumpur durasinya hanya satu jam. Akhnyar menjelaskan jika sekali siaran langsung bisa mengantongi Rp 700 ribu.
Pendapatan besar inilah yang membuat warga kampungnya di Dusun Pedek Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tertarik menjadi talent. Jika dihitung pendapatan Sultan Akhyar dari konten tersebut dalam tiga hari bisa setara dengan UMP NTB.
Diketahui jika UMP NTB pada tahun 2023 sekitar Rp. 2.371.0000. Maka apabila pendapatan seharinya Rp 700 ribu dikali 3 hari sama dengan Rp. 2.100.000.
Sumber: suara